Tuesday, February 19, 2013
Kisah Sekolah Serba bisa
Sobat Netter! Sedikit Menyimpang dari tema blog tentang Game , internet dan komputer, kita akan share motivasi bersambung tiap minggunya...Tema Motivasi untuk minggu ini Tentang "Kecerdasan Manusia".
Tetapi sebelum itu untuk pengantarnya kita simak dulu Cerita yang Berjudul "Kisah Sekolah Serba bisa"
Silahkan...
Judul : Kisah Sekolah Serba bisa
Penulis Rahmadsyah Mind-Therapist
Kisah Sekolah Serba Bisa
Al-kisah. Suatu hari raja hutan
membuat rapat khusus bersama dengan para mentrinya. Dalam rapat itu, raja
menyampaikan kegalauan dan kegelisahannya kepada para mentri. “Para mentri
semuanya. Anda semua pasti bisa melihat sendiri, bagaimana ulah tangan manusia.
Dengan tehnologi dan kecerdasan yang mereka miliki, mereka telah menghancurkan
tempat tinggal kita. Beberapa penduduk kita, masyarakat elang, mereka sudah
mulai kehilangan tempat tinggalnya. Masyarakat kera, habitat bermainnya juga
semakin menghilang, akibat illegal loging. Masyarakat ikan, taman bermain
mereka (taman kerang) juga terus dihancurkan. Ini tidak bisa dibiarkan lagi.
Kita harus mencari solusinya. Menpertahankan tempat tinggal kita, demi
kelangsungan generasi kita mendatang”. Sang Raja menyampaikan dengan nada
tegas dan serius.
Ide Meniru Manusia
Ternyata,
apa yang menjadi pemikiran sang Raja hingga tidak nyenyak tidur, juga menjadi
pemikiran para mentri. Sehingga, setelah sang Raja selesai menyampaikan
kegundahannya. Para mentri saling melirik satu sama lain dalam rapat tersebut.
Tanda isyarat saling bertanya “Bagaimana solusinya?”.
Kemudian,
dalam keheningan tersebut. Ada seorang mentri mengusulkan ide membuat yang
hadir terkejut, karena ide itu tidak pernah terpikir oleh mereka sebelumnya.
“Yang mulia, saya punya
usul. Mulai sekarang, setiap anak-anak kita, dari apapun klan (jenis) nya, kita
wajibkan untuk mempelajari setiap skill yang
teranugerahkan pada klan kita. Saya yakin, kita bisa melakukannya. Bukankah
manusia telah mengajarkan masyarakat lumba-lumba di arena sirkus membaca? Gajah
dilatih menendang bola? Simpanse membuat rumahnya sendiri? Ular
bergoyang-goyang? Anjing memiliki kemampuan menangkap piring dan bola?”
Mendirikan Sekolah
“Tapi,
bagaimana kita mengajarkan anak-anak kita ketrampilan tersebut?” Tanya sang
raja. “Kita buat sekolah serba bisa”. Jawab sang mentri dengan suara
agak dalam. Kemudian, mentri yang lain menyeletuk “Tapi, kita kan tidak
punya kurikulum untuk itu? Dan tidak satupun dari masyarakat kita, yang
secerdas itu. Serba bisa”. Mentri pengusul menjawab “Kita lakukan
sayembara, mencari kandidat sebagai pengajar, kemudian membuat kurikulum dan
system, untuk kita aplikasikan pada sekolah serba bisa”.
Singkat
cerita, usulan sang mentri diterima. Pengumuman sayembarapun, beredar keseluruh
masyarakat kerajaan hutan. Dalam sayembara tercantum 5 jenis perlombaan sebagai
ketrampilan dasar yang akan diperlombakan. Yaitu, berlari, berenang,
terbang, memanjat pohon, dan menggali tanah. Kelima
ketrampilan tersebut diperlombakan, karena berkaitan erat dengan kerjaan hutan.
Setelah pendaftaran berlangsung, gelombang pertama, para peserta yang mengikuti
sayembara tersebut, dari klan Anjing, Kera, Ikan, Tikus tanah, dan Rajawali
(elang).
Potensi dasar (Blue print
ketrampilan)
Sementara peserta yang
mengikuti perlombaan tersebut, memiliki ketrampilan khusus bawaan alami nya. Anjing,
ahli dalam penciuman. Ikan ahli berenang. Kera ahli melompat dan
memanjat. Tikus tanah ahli menggali tanah. Dan Rajawali ahli
meringankan tubuh dan terbang.
Perlombaan pertama adalah
ketrampilan berlari cepat. Para peserta bersiap-siap. Dan begitu
aba-aba diberikan, mereka mulai berusaha berlari secepatnya. Sudah pasti,
perlombaan ini tidak sulit bagi anjing, kera, dan tikus tanah. Karena mereka
terbiasa melakukannya.
Tapi, bagaimana dengan Rajawali? Paha dan kakinya pegal-pegal dan keram, karena dia berusaha berlari dan tidak boleh terbang. Dan yang sangat menyedihkan, nasib sang ikan. Untuk mencapai ke garis finish. Dia mengelepak-gelepakkan tubuhnya. Hingga sisiknya ada yang jatuh. Bahkan perutnya terluka terkena lintasan perlombaan.
Jari sang kera patah
Perlombaan pertama, berlari cepat, dimenangkan oleh Anjing pada urutan pertama, kera no 2 dan tikus di posisi no 3. Kemudian dilanjutkan perlombaan kedua, bbeerreennaanngg. Begitu isyarat berbunyi, sang ikan langsung menyemplung ke air. Dia langsung mendahului sampai ke garis finish. Tapi dia berenang tidak secepat biasanya. Karena badannya yang sakit akibat berlari tadi. Anjing, kera, dan tikus berenang perlahan-lahan. Tapi, Rajawali begitu nyemplung, dia mengklepak klepuk sayapnya minta tolong, agar tidak tenggelam.
Perlombaan ketiga, mmeennggggaallii tanah. Tikus tanah menggali dengan sangat cepat sekali. Sampai dia memenangkannya. Tahap ketiga ini tidak menjadi masalah baginya. Begitu juga Anjing, dia mengorek-ngorek dengan kaki depannya. Kera menggunakan jari-jari untuk melubangi tanah. Namun, gara-gara dia melakukan ini, 3 jarinya patah.
Kehilangan Keterampilan bawaaan
Sementara sang ikan, hanya bisa mengelepak-gelepakkan dirinya. Cuma tidak ada bekas lubang sedikitpun. Dan, di ekor nya mulai mengalir darah, akibat usahanya itu. Sementara Rajawali, dia mengais-ngais tanah menggunakan kedua kakinya. Sesekali dia mematuk dengan paruhnya. Naaspun terjadi pada Rajawali. Paruhnya patah, karena tanah yang dia patuk, ada batunya.
Perlombaan keempat, mmeemmaannjjaatt ddaann mmeelloommppaatt di atas pohon. Pada tahap ini seharusnya dimenangkan oleh Kera, karena itu kegiatannya sehari-hari. Tapi dia tidak bisa melakukannya, hanya bisa memanjat seperti tikus. Karena jari-jarinya patah akibat menggali tanah, jadi dia tidak bisa berpegangan dengan kuat. Untuk melompat dari satu dahan ke dahan yang lain.
Yang terakhir tteerrbbaanngg. Sungguh kasihan nasib sang Rajawali. Sayapnya patah terjatuh saat berusaha memanjat pada perlombaan sebelumnya. Sehingga, dia tidak bisa menggunakan kemampuan alamiahnya untuk terbang. Padahal, cuma dia satu-satunya yang ahli di bidang tersebut. Peserta yang lain dengan cederanya masing-masing, langsung mengangkat bendera putih.
Serahkan sesuatu pada ahlinya,kalau tidak,tunggulah kehancuran tiba (al hadist)
Pengumuman Pemenang
Setelah pertandingan selesai. Betapa terkejutnya sang Raja dan mentrinya. Saat melihat para peserta tidak seperti mereka harapkan. Bukannya mendapatkan pemenang yang memiliki kecerdasan terunggul. Malahan, perlombaan tersebut mencedrai para peserta. Dari ujicoba itu, Raja memutuskan, Sekolah Serba Bisa bukanlah acuan untuk mendapatkan masyarakat tercedas di kerajaannya.
Bagaimana sebenarnya orang cerdas itu?
Saya tidak tau, apakah nasib dari siswa-siswi di sekolah-sekolah bangsa kesayangan Anda dan saya ini, juga mengalami nasib serupa seperti sang Rajawali. Kehilangan ketrampilan alami (bawaannya). Akibat mempelajari banyak hal, padahal tidak perlu siswa menghabiskan waktunya untuk itu. Dibandingkan menekuni pada bidang keahliannya sendiri. Kemudian, sebenarnya, seperti apakah seseorang yang cerdas itu?
Bersambung.....
Tunggu Arikel selanjutnya ya...hehe
Semoga Bermanfaat!
Kutipan : Explore Your Potensial.pdf by Rahmadsyah
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Join Us
Labels
Popular Posts
-
Akagami No Shanks Shanks mempunyai karakter yang baik hati dan berjiwa pemimpin, walaupun dia tidak terlihat menakutkan seperti para bajak...
No comments :
Post a Comment